Tiba di Dunia Lain Bersama Seseorang Yang Mengaku Sebagai Sorang Dewi!
Sebuah kereta berjalan di atas jalan beraspal dengan suara 'krek' yang cukup berisik.
"... Dunia lain... Hei, ini benar-benar dunia lain. Apa aku bermimpi? Aku akan menggunakan sihir dan berpetualang di dunia ini?"
Tubuhku bergetar kegirangan karena pemandangan yang aku lihat dan mulai bicara sendiri.
Yang aku lihat, banyak rumah yang terbangun dari batu bata sepanjang jalan seperti di Eropa pada Abad Pertengahan.
Tidak ada mobil, sepeda, kabel listrik, maupun kabel telepon.
"Ah... Ah... Aaahhh..."
Aku memandang sekeliling jalan, melihat orang-orang yang lewat.
"Telinga hewan! Ada orang dengan telinga hewan! Dan telinga peri! Apa dia seorang peri? Mukanya yang sangat cantik mempesona, pasti tidak salah lagi. Selamat tinggal kehidupan hikikomori-ku! Halo dunia lain! Kalau dunia seperti ini, aku mau pergi keluar dan bekerja dengan taat!"
"Ah... Ah... Aaahhh..."
Aku berbalik dan melihat ke arah Aqua yang terus menjerit sambil memeluk kepalanya.
"Hei, berisik tahu? Bagaimana kalau mereka beranggapan kalau aku berkenalan dengan wanita gila sepertimu? Berhentilah menjerit, seharusnya sekarang saatnya kamu memberi sesuatu padaku kan? Lihat apa yang aku kenakan. Baju olahraga? Setelah akhirnya aku masuk ke sebuah dunia fantasi tapi aku mengenakan baju olahraga lengkap. Berdasarkan norma di permainan, seharusnya kamu memberiku perlengkapan dasar..."
"Ahhhhhhhhhhhhhhhh—!"
Dia terus menjerit sambil mendekatiku untuk menerkamku.
"Woah! A-Apa yang kamu lakukan, jangan lakukan hal seperti ini! Aku tahu, aku akan melakukan sesuatu buat perlengkapan dasarku. Aku tahu kalau aku salah! Kalau kamu tidak bersedia, silakan kembali. Aku akan memikirkan apa yang akan aku lakukan kedepannya."
Aqua mencoba mencekikku dengan matanya yang berlinang air mata, jadi aku lepaskan tangannya dan mencoba mengusirnya dengan jengkel.
Akhirnya, Aqua berkata dengan tangannya yang gemetaran:
"Apa yang kamu katakan? Aku kebingungan karena aku tidak bisa kembali! Sekarang apa? Bukan itu, apa yang akan aku lakukan? Apa yang akan aku lakukan kedepannya?"
Aqua kembali panik dan menangis, dan melangkah mundur sambil memeluk kepalanya.
Rambutnya yang sepanjang pinggangnya tampak berantakan, sampai dia tampak seperti orang gila, walaupun dia adalah seorang gadis cantik jelita ketika dia diam.
"Hei, tenanglah dewi. Tempat pertama yang setidaknya kita kunjungi adalah bar
[1]. Semuanya dimulai dari pencarian informasi di bar. Inilah standar permainan RPG."
"Hah...? Kamu hanyalah seorang pemain NEET hikikomori, mengapa kamu tampak bisa diandalkan? Ah Kazuma, namaku itu Aqua. Tidak masalah kalau kamu memanggilku dewi, tapi panggil juga namaku kalau bisa. Atau kita bakal dikerumuni oleh penduduk dan tidak bisa berpetualang dan mengalahkan raja iblis. Dunia ini mungkin berbeda, tapi aku masih salah satu dari dewa yang disembah di dunia ini."
Aqua berkata sambil mengikuti di belakangku dengan yakin.
Baiklah, sudah seharusnya membentuk sebuah kelompok untuk mengalahkan raja iblis atau suatu perserikatan petualang untuk mengalahkan monster.
Omong-omong, Aqua adalah seorang dewi, dia bisa bertanya apapun kalau dia punya pertanyaan.
"Aqua, tolong beri tahu aku dimana posisi perserikatan petualang. Kemana kita harus pergi?"
Aku bertanya pada Aqua, tapi malah dia yang balik bertanya.
"...? Aku tidak tahu meskipun kamu menanyakan padaku. Aku mengerti pengetahuan umum dunia ini, tapi bukan untuk situasi di kota. Tempat ini hanyalah satu dari sekian banyaknya tempat di planet yang ada, apalagi kota kecil! Bagaimana aku tahu?"
Orang ini tidak berguna.
Tidak ada cara lain lagi, jadi aku bertanya pada salah seorang wanita dewasa yang lewat.
Aku tidak bertanya pada laki-laki karena takutnya malah bertemu anak nakal, dan kalau bertanya pada gadis malah tambah menyulitkanku.
"Permisi— bolehkah saya bertanya sesuatu? Saya mencari tempat yang mirip seperti sebuah perserikatan petualang..."
"Perserikatan! Ara, sampai tidak tau dimana tempat perserikatan berada, mungkinkah kamu berasal dari luar kota?"
Berdasarkan apa yang wanita itu dikatakan, benar adanya suatu perserikatan petualang disini, yang mana membuatku sedikit lega.
"Ya itu benar, saya seorang pengembara yang datang dari tempat yang jauh, dan saya baru sampai di kota ini."
"Ara ara... Semenjak kamu datang ke kota ini, kamu pasti bermaksud untuk menjadi seroang petualang. Selamat datang di kota petualang awam, Axel. Ikuti saja jalan utama ini kemudian belok kanan, kamu akan melihat papan tempat perserikatan berada."
"Belok ke kiri setelah mengikuti jalan ini, baiklah, terima kasih banyak! ... Hei, ayo."
Sebuah kota berkumpulnya para petualang awam.
Begitukah. Cukup bagus sebagai titik awal bagi orang meninggal yang baru saja dikirimkan kesini.
Setelah berterima kasih pada wanita tadi, aku mengikuti arah yang diberikan olehnya sembari Aqua mengikutiku dengan patuh dan mendesah:
"Nah, bisa juga kamu mengada-ada alasan, kenapa kamu bisa menangani ini cukup sempurna? Sepertinya kamu orang yang cakap, mengapa kamu seorang hikiNEET tanpa seorangpun gadis ataupun teman? Mengapa kamu selalu berdiam diri di rumah setiap waktu dan menjadi seorang hikiNEET?"
"Tidak punya seorang gadis atau teman tidaklah begitu buruk. Harga diri seseorang tidak bisa diukur hanya berdasarkan teman ataupun memiliki suatu perbedaan yang signifikan dengan orang lain. Dan jangan panggil aku seorang hikiNEET. Sialan. Jangan menggabung hikikomori dan NEET bersamaan, dan aku baru 16 tahun, terlalu dini menjadi seorang NEET umumnya... Begitulah."
Aqua kembali ingin mencekikku karena memanggilnya 'sialan', tapi aku biarkan dia dan masuk ke perserikatan petualang.
† Perserikatan Petualang †
Sebuah tempat bagi para petualang untuk mengambil tugas yang merupakan hal utama di berbagai permainan, suatu organisasi yang memberi dukungan pada para petualang.
Suatu biro kerja yang ada di dunia ini.
Tempatnya tampak cukup besar dengan aroma makanan dari dalam yang tercium sampai keluar.
Beberapa orang kasar pasti ada di dalam.
Bisa jadi mereka akan mencari masalah denganku jika mereka melihat wajah asing.
Setelah mempersiapkan diri secara mental dan masuk...
"Ah, selamat datang~ Silahkan menuju kasir apabila Anda ingin mencari pekerjaan. Apabila Anda datang kemari untuk makan, silakan duduk di kursi manapun yang kosong~!"
Seorang pelayan dengan rambut merahnya yang pendek menerima kita dengan lemah lembut.
Suasana redup mengelilingi ruangan dalam yang tampak dua kali lebih besar dari bar
Kerumunan laki-laki dengan baju bajanya tampak sedang mengumpul di dalam, tetapi sepertinya mereka tidak memiliki niat buruk.
Tampaknya wajah asing memang sangat jarang ditemui, perhatian semua orang tertuju pada kita.
... Aku megerti mengapa mereka menatap kesini.
"Wah wah, mereka terang-terangan memandangi kita. Pasti karena aura suci yang keluar dari dalam diriku, mereka pasti tahu kalau aku seorang dewi."
Alasannya adalah penampilan dari dewi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi.
Dia tampak seperti seorang putri hanya ketika dia diam dan itulah yang menarik perhatian semua orang.
Untuk saat ini, aku biarkan tatapan mereka dan kembali ke maksud tujuan utamaku.
"... Dengar baik-bak Aqua, mereka akan memberi kita pelajaran awal apabila kita mendaftar, agar kita bisa memenuhi kebutuhan hidup. Seperti itulah tempat perserikatan petualang. Kita juga bisa meminjam perlengkapan untuk mempersiapkan diri kita, untuk menyelesaikan pekerjaan sederhana, dan memperkenal kita beberapa tempat peristirahatan. Hampir semua awal permainan seperti ini. Umumnya, mempersiapkan hal dasar untuk bisa bertahan di dunia ini, adalah tugasmu... Tapi ya sudahlah. Setidaknya, kita coba daftar dulu dengan perserikatan untuk mendapatkan beberapa perlengkapan dan uang, serta mencari tempat untuk tidur."
"Apa aku peduli. Tugasku hanya mengirimkan orang mati ke dunia ini. Tapi baiklah. Aku tidak paham dengan permainan, tapi apa yang kamu katakan adalah hal umum di dunia ini. Jadi aku hanya perlu mendaftar untuk bisa jadi seorang petualang juga kan?"
"Betul. Baiklah, ayo."
Membawa Aqua bersamaku, aku mulai mengantri di kasir.
Ada empat karyawan yang bekerja dan dua diantaranya perempuan.
Aku mengantri di kasir yang karyawatinya lebih cantik.
"...Duh, tiga kasir lainnya kosong, kenapa kamu mengantri disini? Kita tidak perlu menunggu kalau pergi ke kasir lain. Ah, karena karyawatinya sangat cantik? Sungguh, baru saja aku terkesan dan berpikir kalau kamu bisa dihandalkan, tapi kamu melakukan hal seperti ini?"
Aqua yang mengikuti di belakangku dan tidak tahu apa-apa, maka aku berbisik pelan padanya:
"Membangun hubungan baik dengan karyawan perserikatan adalah hal yang mendasar. Dan karyawati cantik itu pasti punya banyak sisi yang tersembunyi. Maksudnya akan ada tugas-tugas rahasia mengejutkan yang menunggu kita. Contohnya, karyawati itu bisa jadi seorang petualang yang sangat kuat atau lainnya."
"... Sekarang aku jadi ingat, aku juga melihat hal-hal yang mirip seperti itu di Manga. Maaf aku akan menunggu lebih sabar."
Karena kita tidak mendekati kasir lain yang kosong dan sengaja antri disini, kasir lain pun memandang kita dengan penuh heran. Tetapi aku anggap untuk tidak mengetahuinya.
Dan akhirnya tiba giliran kita.
"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?"
Karyawatinya cukup cantik serta ramah.
Rambutnya yang bergelombang dan payudaranya yang besar membuatnya tampak dewasa.
"Ah, aku ingin menjadi seorang petualang. Karena aku datang dari luar kota, jadi aku tidak tahu apa-apa."
Jika aku memberi tahu dia kalau aku datang dari luar kota atau suatu negri nan jauh, mereka akan memberikan penjelasan yang lebih mendalam.
"Jadi begitu. Akan ada biaya pendaftaran nanti, apakah tidak masalah?"
Betul, inilah penjelasan awal.
Aku hanya perlu mengikuti apa yang diinstruksikan oleh karyawati itu.
... Biaya pendaftaran?
"... Hei Aqua, apa kamu ada uang?"
"Aku dikirimkan kesini tiba-tiba, mana mungkin aku bawa uang?"
... Bagaimana mungkin ini, bukannya seharusnya mereka meminjami kita uang atau dengan menaruhnya di rekening sekarang?
"... Hei, gimana ini? Belum-belum kita sudah dalam keadaan darurat. Umumnya permainan, setidaknya kita mendapatkan perlengkapan awal dan beberapa uang untuk kebutuhan hidup juga."
"Entah mengapa kamu langsung tidak bisa apa-apa. Tapi apa boleh buat, lagipula kamu hanyalah seorang hikikomori. Baiklah, saatnya aku untuk bersinar. Lihat saja, akan aku tunjukkan kemampuan dari seroang dewi."
Seorang pria menggunakan pakaian yang ribet dan longgar dari seorang pendeta yang tengah duduk di sebuah meja.
Aqua mendekati orang itu dengan penuh percaya diri.
"Wahai manusia dalam pakaian, tolong katakan Agama engkau! Aku Aqua. Dewi Aqua, yang disembah oleh umat Axis! Jika engkau seorang umat...! ... Bisakah kamu membantuku dengan meminjamiku beberapa uang?"
Dengan sikap yang tampaknya tinggi hati tapi juga rendah hati, dia meminta uang kepadanya.
"... Aku seorang umat Eris"
"Ah, begitu, maaf..."
Aku tidak begitu mengerti, tapi mereka tampaknya berasal dari agama yang berbeda.
Ketika Aqua yang sedang patah hati bersiap untuk kembali, pendeta itu menghentikannya.
"Ah... Nona, kamu pasti seorang pengikut Axis. Dulu ada cerita mengenai keakraban Dewi Aqua dan Dewi Eris, jadi mungkin ini adalah takdir. Aku telah mengamatimu sejak tadi, kamu kesulitan untuk membayar biaya pendaftaran bukan? Biayanya cukup murah, jadi ambillah sebagai pemberkatan dari Dewi Eris. Entah seberapa berimananmu, tidak seharusnya kamu mengatasnamakan seorang dewi sia-sia."
"Ah... Baiklah, maaf... Terima kasih banyak..."
Mata Aqua yang tampak mati sebagaiman dia kembali dengan uang yang dibawanya.
"Hahaha... Dia tidak percaya bahwa aku seorang dewi... Omong-omong, Dewi Eris adalah adik kelasku... Aku dikasihani oleh penganut dewi adik kelasku, dan mendapatkan uangnya..."
"Yang penting adalah kamu menyelesaikan tugasnya. Coba pikirkan, kalau dia benar-benar percaya kamu seorang dewi, nanti akan muncul masalah lain lagi."
Aqua merasa bahwa sepertinya dia kehilangan sesuatu yang paling penting, jadi aku coba menenangkan kegundahan hatinya.
"Eh... Kita kembali dengan biaya pendaftaran.
"Be... Begitu ya... Biaya registrasinya 1000 Eris..."
Aqua mendapatkan 3000 Eris dari pendeta tadi.
Berdasarkan Aqua, 1 Eris sekitar 1 yen, jadi dia mendapatkan sekitar 3000 yen.
Karyawati itu tidak turut campur tangan dengan keributan yang kita timbulkan, dan tidak segan untuk menatapku maupun Aqua.
Sepertinya aku sudah merusak hubungan antara aku dengan wanita ini.
"Baiklah. Semenjak Anda berkata ingin menjadi seorang petualang, Anda perlu mengetahui beberapa penjelasan, tapi saya akan menjelaskannya dari awal... Pertama, petualang memiliki tanggung jawab untuk menghancurkan monster yang keluyuran di luar kota... Orang-orang yang membersihkan makhluk mengerikan yang mungkin mengganggu penduduk. Mereka yang juga ahli dalam berbagai bentuk perdagangan, mengambil pekerjaan sulit yang memerlukan bakat mereka... Orang-orang yang hidup seperti ini semuanya dikenal dengan petualang. Dan dari berbagai petualang, ada berbagai macam pekerjaan berbeda."
Akhirnya, sampai juga.
Inilah norma bagi para petualang. Akankah pekerjaan, golongan, atau apapun yang mereka sebut, kamu harus memilih cara bertarungmu di dunia ini.
Dibandingkan dengan profesi blak-blakan seperti prajurit, pekerjaan yang mencolok seperti penyihir akan lebih baik.
Karyawati itu memberiku masing-masing sebuah kartu untukku dan Aqua.
Ukurannya mirip seperti kartu ijin mengemudi, dan sepertinya ini suatu bentuk kartu identitas.
"Silakan lihat disini, apakah Anda melihat tulisan tingkatan? Seperti apa yang Anda berdua ketahui, semua benda di dunia ini memiliki jiwa. Apapun bentuknya, apakah Anda makan ataupun membunuh suatu makhluk, Anda akan mendapatkan beberapa bagian ingatan dari jiwa tersebut. Inilah yang diketahui dengan 'Poin Pengalaman'.
'Poin Pengalaman' umumnya tidak bisa diraba, tetapi..."
Karyawati itu menunjuk ke suatu bagian pada kartu dan melanjutkan penjelasannya:
"Dengan kartu ini, 'Poin Pengalaman' yang didapatkan akan tercatat di sini. Dalam waktu yang bersamaan, tingkatan yang cocok dengan 'Poin Pengalaman'-mu juga akan muncul. Ini memperlihatkan seberapa kuat seorang petualang itu, dan seberapa banyak musuh yang telah Anda kalahkan juga akan tertulis disini. Dengan akumulasi dari 'Poin Pengalaman', semua makhluk akan terus tumbuh semakin kuat dengan cepat pada titik tertentu. Inilah yang diketahui dengan kenaikan tingkat... Sederhananya, dengan kenaikan tingkat akan mengabulkan beberapa bentuk penambahan, seperti poin keahlian untuk mendapatkan keahlian baru. Jadi bekerja keraslah untuk meningkatkan tingkatan Anda."
Setelah mendengarkan penjelasannya, aku teringat apa yang dikatakan Aqua.
Dia bertanya padaku 'Apa kamu... suka permainan?'
Aku mengerti. Setelah mendengarkan penjelasan itu, dunia ini tidak jauh beda dengan permainan.
"Pertama-tama, silakan isi tinggi, berat, umur, dan keterangan lain Anda di tempat yang sudah disediakan."
Aku formulir yang diberikan oleh karyawati itu dengan data yang aku ingat.
Tinggi 165cm, berat 55kg, 16 tahun, rambut dan mata coklat...
"Itu sudah cukup. Silakan sentuh kartu ini. Kekuatan dari masing-masing kemampuan Anda akan tertampilkan sebagai referensi untuk memlih jenis pekerjaan. Setelah mengakumulasi poin keahlian, Anda bisa mempelajari keahliaan yang disediakan oleh jenis pekerjaanmu. Inilah salah salah satu dari poin penting dalam pemilihan pekerjaan."
Oh, sudah waktunya untuk ini.
Waktunya memperlihatkan potensi hebatku dan membuat keributan besar di dalam perserikatan.
Dengan perasaan tegang dan penuh harapan, aku menyentuh kartunya.
"... Baiklah, terima kasih. Satou Kazuma, benar? Ijinkan saya melihatnya... Kekuatan, ketahanan, sihir, kelincahan dan kecepatan... Semuanya cukupan, kecerdasan sedikit lebih baik dari rata-rata... Eh? Keberuntungan sangat tinggi. Tapi tidaklah relevan bagi para petualang... Sedikit merepotkan, terlihat dari angkanya, Anda hanya bisa memilih pekerjaan 'petualang' yang paling dasar! Semenjak keberuntunganmu begitu tinggi, saya menyarankankan Anda menyerah untuk menjadi seorang petualang dan menjadi seorang pedagang... Apa yang ingin Anda lakukan?"
Hei, belum-belum kehidupan petualangku sudah ditolak, apa-apaan ini?
Ujung bibir Aqua tersenyum tinggi, membuatku ingin mencoba memukulnya.
Aku yang lemah ini tidak akan membantu masalahmu.
"Emm, aku ingin menjadi seorang petualang..."
Karyawati itu berkata dengan muka penuh cemas:
"It-itu tidak apa-apa, setelah meningkatkan dan memperbaiki statistik Anda, Anda bisa mengganti pekerjaan Anda! Dan pekerjaan petualang mirip dengan pengertiannya, adalah sebuah kombinasi dari berbagai jenis pekerjaan... Ya, itu benar, memang mungkin hanya pekerjaan tingkat dasar, tetapi bukan berarti lebih buruk dari lainnya! Lagi pula, petualang bisa mempelajari dan menggunakan keahlian dari semua pekerjaan."
Setelah karyawati itu mengutarakan beberapa poin baik, Aqua langsung memandang rendah padaku.
Aku perlu mencari tempat untuk membuangnya.
Sepertinya aku mengambil pekerjaan dasar, atau pekerjaan awal.
Pokoknya, pekerjaan yang paling lemah.
Tapi aku masih seorang petualang yang muncul di dunia ini.
Dengan mendapatkan kartuku dengan namaku dan pekerjaan 'petualang' yang tertulis dengan berat hati...
"Eh? Ehh~! Ada apa dengan angka-angka ini? Disamping statistik kecerdasan yang dibawah rata-rata dan keberuntungan yang jauh di dasar, statistik lainnya begitu tinggi jauh melampaui rata-rata! Terutama statistik sihir, yang tingginya bukan main, siapa Anda sebenarnya...?"
Karyawati itu menjerit setelah melihat kartu yang disentuh oleh Aqua.
Kegaduhan pun tak terelakkan.
... Aneh, bukankah seharusnya terjadi padaku?
"Ah, benarkah? Jadi artinya aku itu mengagumkan? Ara~ cukup normal bagiku."
Mau bagaimanapun juga, dia masih seorang dewi.
Tapi dengan Aqua yang bahagia dan berlagak malu-malu membuatku jengkel.
"Ini, ini lebih dari sekedar mengagumkan! Jenis pekerjaan penyihir yang membutuhkan kecerdasan tinggi tidak tersedia... Tapi Anda bisa memilih jenis pekerjaan lain! Ksatria suci dengan pertahanan yang paling kuat 'Crusader', ahli pedang dengan serangan paling kuat 'Swordmaster', pendeta kelas atas 'Archpriest'... Anda bisa langsung memilih hampir semua jenis pekerjaan kelas atas...!"
Aqua sedikit kesulitan dari apa yang dikatakan karyawati tadi dan berkata:
"Yah, sayang pekerjaan sebagai 'dewi' tidak tersedia... Sepertinya pendeta agung pantas bagiku."
"Archpriest! Archpriest dapat menggunakan berbagai macam penyembuhan dan sihir pembantu, mereka juga bisa berada di baris depan, sebuah pekerjaan yang paling kuat hampir di segala bidangnya. Saya akan mendaftarkan Anda sekarang... Selesai. Selamat datang di perserikatan petualang, Aqua-sama, semua karyawan disini akan menantikan petualang Anda yang luar biasa!"
Karyawati tersebut menjelaskan dengan senyuman yang sangat ramah dan gembira.
... Aneh, apa-apaan ini?
Dibilangin, seharusnya ini terjadi padaku...
Ahh lupakan—
Dan kemudian, kehidupanku sebagai seorang petualang dimulai di dunia ini.
"Baiklah— kerja bagus semuanya—! Cukup itu saja hari ini! Ambillah, ini upah untuk hari ini."
"Terima kasih. Kerja bagus boss-!"
"Kerja bagus-!"
Setelah boss mengumumkan pekerjaan hari ini selesai, Aqua dan aku mendapatkan upah kita, menyalami, dan menyapanya.
"Semuanya, kita akan pergi duluan-!"
"Selamat tinggal-!"
"Oh- terima kasih atas kerja kerasmu! Aku juga berharap padamu besok."
Aku memberi salam hormat kepada seniorku sementara Aqua mengikuti apa yang aku lakukan.
Setelah mendengarkan jawaban dari senior, Aqua dan aku meninggalkan tempat kerja.
Ah, aku juga bekerja seharian penuh hari ini.
Sampai aku mulai ragu kalau dulunya aku seorang hikikomori.
Aqua dan aku mengambil upah harian kita dan berjalan menuju pemandian umum.
Pemandian umum disini tidak jauh berbeda dengan di Jepang.
Dilihat dari upah standar, biaya masuknya lebih mahal dibandingkan di Jepang. Tapi aku tidak bisa merubah gaya hidup mandi setelah selesai kerja.
"Ah~... Aku kembali hidup~..."
Aku rendam bahuku di air hangat, dan rasa lelah yang aku rasakan perlahan menghilang.
Tempat ini tampaknya dari abad pertengahan, jadi aku pikir mandi adalah barang mewah, tapi ternyata cuma perasaanku saja.
Aku bersyukur, sungguh bersyukur...!
Setelah meninggalkan kamar mandi, aku melihat Aqua sudah menungguku di pintu masuk.
Mandi lebih lama dari gadis memang sedikit aneh, tapi itu sudah kebiasaan orang Jepang.
"Mau makan apa sekarang? Aku ingin steak kadal asap. Dan neroid
[2] merah tuanya yang dingin!"
"Aku juga ingin makan. Kalau begitu, ayo ke kedai minuman dan pesan dua set steak kadal asap."
"Setuju!"
Setelah selesai makan, Aqua dan aku yang tidak punya kegiatan apapun langsung menuju kandang kuda.
Memilih jerami yang belum ternodai dan menjadikannya tempat tidur, kita langsung merebahkan tubuh kita disana.
Aqua tidur disampingku seperti biasa.
"Baiklah, selamat tidur~"
"Selamat tidur. Phew... Aku bekerja keras lagi hari ini..."
Dan kemudian aku bersiap untuk pergi ke alam mimpi...
"Tidak, tunggu dulu."
Aku langsung kembali duduk.
"Ada apa? Kamu lupa mencuci tanganmu? Sudah gelap disana, perlu aku temani?"
"Tidaklah. Tunggu dulu, bukan itu. Aku baru menyadari kalau kita hidup sebagai buruh sampai saat ini."
Betul.
Selama 2 minggu terakhir, Aqua dan aku telah bekerja diluar dinding kota.
Kita bekerja sebagai konstruksi bangunan.
Itu sudah jauh berbeda dari kehidupan seorang petualang yang aku mimpikan di dunia ini.
Atau terlebih, kenapa Aqua lalu terbiasa dengan gaya hidup seperti ini tanpa keluhan sama sekali?
Bukankah kamu seorang dewi?
"Kamu tidak kerja, kamu tidak makan, bukannya itu pasti? HikiNEET terlalu memilih-milih. Kalau kamu mau yang lebih baik, kamu juga bisa menjadi pegawai toko!"
"Bukan! Bukan itu. Hmm gimana ya. Apa yang aku inginkan adalah sebuah pertarungan yang mengasikkan melawan monster! Sebuah kehidupan seperti itu! Dan bukankah dunia ini sedang gawat dari serangan raja iblis? Bukankah di sini sangat aman? Tidak ada tanda-tanda iblis sama sekali, hei!"
Aku terbawa oleh omonganku dan suaraku semakin keras, dan kemudian tetangga kita mengomel.
"Hei! Diamlah! Bisa tidak!"
"Ah, maaf!"
Petualang baru yang diawali dengan kemiskinan yang melanda.
Mustahil bagi kita untuk menyewa sebuah kamar di kedai minuman setiap malamnya.
Umumnya, mereka akan berbagi tempat sewa dengan petualang lain dan tidur di kamar tamu.
Atau mereka bisa melakukan seperti apa yang kita lakukan dan tidur di jerami yang ada di kandang.
Ya, gaya hidup petualang yang berbeda dari apa yang aku benar-benar mimpikan.
Menginap di kedai minuman setiap hari sama halnya dengan menginap di sebuah hotel setiap harinya di Jepang.
Sudah mustahil bagi petualang dengan pemasukan yang tidak stabil.
... Benar, pemasukan kita tidaklah stabil.
Tidak ada 'misi' seperti memanen tanaman herbal atau berburu monster yang muncul seperti di permainan pada umumnya.
Monster tidak kemudian meledak dan menyebar uang ketika kamu membunuhnya.
Monster yang tinggal di hutan sekitar kota telah lama dibinasakan.
Hutan sudah aman setelah tidak ada monster, jadi tidak ada orang yang menyewa orang untuk memanennya untuk mereka.
Ini sudah pasti.
Diluar sana sudah aman hingga anak-anak pun bebas keluyuran.
Ada memang penjaga di pintu gerbang sana, tetapi daripada menjaganya setiap waktu, akan lebih mudah untuk membasmi semua monster berbahaya semenjak hutannya tidak begitu luas.
Itu sudah metode yang paling logis, tapi aku lebih memilih untuk tidak mengetahuinya.
Seorang petualang yang sedikit lebih kuat dari orang biasa bisa menghabisnya setengah hari memanen tanaman herbal yang mudah ditemui, dan hanya dengan itupun sudah cukup untuk makan dan menginap.
Sudah mustahil adanya pekerjaan yang begitu mudah seperti itu.
Jepang adalah salah satu negara makmur di dunia, tetapi tidak ada satupun buruh yang bisa tinggal di hotel dengan pemasukan harian mereka.
Upah minimal? Hukum pekerja? Apa itu? Bisakah kita makan?
Seperti itulah dunia ini.
"Percuma saja kamu memberitahuku ini. Lagi pula kota ini cukup jauh dari kastil raja iblis. Siapa juga yang ingin menyerang kota kecil di perbatasan seperti ini... Yang jelas, Kazuma ingin hidup seperti seorang petualang kan? Tapi perlengkapan layak pun belum kamu miliki!"
Aqua langsung menekan pertanyaan padaku, dan aku tidak bisa menyangkalnya.
Itu benar, Aqua dan aku tidak punya perlengkapan dasar. Kita berharap untuk membelinya, itulah mengapa kita kerja keras di tempat pembangunan.
"Aku juga sudah mulai bosan dengan konstruksi... Aku tidak datang ke dunia ini untuk menjadi seorang buruh. Aku datang ke dunia ini tanpa komputer dan permainan untuk berpetualang. Dan bukankah kamu mengirimkanku ke sini untuk melawan raja iblis?"
Setelah mendengar yang aku katakan, Aqua menampakkan muka 'apa yang kamu bicarakan', hening dan mempertimbangkan untuk sesaat dan menjawab:
"Oh! Ternyata ada juga hal penting lainnya! Aku terbawa dalam kesenangan dari pekerjaan ini sampai aku lupa. Aku tidak bisa kembali jika Kazuma tidak mengalahkan raja iblis."
Mendengar jawabannya, aku teringat kata-kata karyawati kasir. Sepertinya kecerdasan orang ini benar-benar dibawah rata-rata.
"Baiklah, ayo kita tantang raja iblis! Tak perlu cemas, dengan aku disini, semuanya akan seperti angin lalu! Tunggulah apa yang akan aku lakukan nantinya!"
"Itulah yang membuatku cemas... Tapi, lagi pula kamu seorang dewi. Aku mengandalkanmu. Okey, kita akan membeli beberapa senjata dan zirah awal dengan uang yang kita kumpulkan dan mulai menggertak besok!"
"Serahkan padaku!"
"Bukankah aku sudah menyuruhmu diam! Apa kamu ingin aku pukul sampai babak belur?!"
"Aku minta maaf! Aku benar-benar minta maaf!"
Dengan aku meminta maaf pada petualang lain, aku persiapkan untuk tidur dengan hati gembira.
Catatan translasi:
2.
† sepertinya, neroid adalah suatu jenis minuman yang ada di dunia fantasi itu.
[Pengantar << | Portal | >> Chapter 2]